Corat-coret

Minggu, 23 Juni 2013

Perspektif teks


Vision, Empathy, dan Focalization
Dalam mengkaji/menganalisis sebuah teks, perspektifisasi produsen teks akan telihat dari teks yang dibuatnya. Perspektifisasi yang dibangun produsen teks tersebut, jika diteliti dapat dibangun melalui tiga pendekatan yakni, vision, empathy, dan focalization. (1)Vision. Dalam memproduksi teks, produsen teks akan menghadirkan sebuah teks yang sejalan dengan sudut pandang ideologisnya. Dalam teks buatannya juga ia akan mengahadirkan ide pokok/ gagasan utama yang sejalan dengan pikirannya. (2) Empathy. Dalam bentuk teks yang dibuat seorang produsen teks, juga akan terlihat sejauh mana tingkat pengetahuan produsen teks terhadap informasi yang disampaikannya. Jika produsen teks menyajikan sebuah teks dengan informasi yang jelas dengan data yang banyak, maka pengetahuannya tentang teks tersebut juga banyak. (3) Focalization. Melalui sebuah teks, tingkat keterlibatan seorang perodusen teks juga akan telihat. Dari teks tersebut, pembaca atau pendengar dapat menilai apakah informasi yang disampaikan berasal dari sumber langsung maupun tidak langsung.
Dengan ketiga pendekatan (vision, empathy, dan focalization) itu, kita dapat menganalisis teks-teks berikut;
(1)   Budi menceraikan Wati hanya karena ingin menikahi teman kerjanya. Semua laki-laki memang brengsek!;
(2)   Hanya karena ingin menikah dengan teman kerjanya, Lelaki yang berasal dari Jakarta itu, katanya bernama Budi, menceraikan istrinya. Akhirnya kami bercerai;
(3)   Laki-laki brengsek itu lebih suka menceraikan aku daripada harus beristri dua. Padahal, tidak ada masalah bagiku dengan poligami.
Pada teks (1), dapat kita lihat sudut pandang produsen teks adalah sudut pandang perempuan, hal ini terlihat melalui kata-kata semua laki-laki memang brengsek!, sehingga teks tersebut terkesan memihak pihak istri. Tingkat pengetahuan produsen teks juga  cukup banyak, hal ini terlihat pada teks tersebut disebutkan nama Budi dan Wati, hanya tidak disebutkan nama teman kerjanya. Tingkat keterlibatannya tidak secara langsung terlibat, namun karena ia tahu banyak informasi, kemungkinan ia mengetahuinya dari sumber yang tahu banyak atau juga tahu secara langsung
Pada teks (2), sudut pandang yang dibangun adalah dari pihak yang tidak berpihak pada Budi maupun Wati, pengetahuannya terhadap teks yang disajikan juga kebenarannya kurang dapat dipertanggungjawabkan, terlihat dari kalimat katanya bernama Budi, produsen teks juga tidak tahu siapa nama istri Budi. Dari tingkat keterlibatannya, produsen teks tidak mendapatkan informasi secara langsung, dengan kata lain ia mendapatkan informasi itu dari orang lain yang terlebih dahulu mengetahuinya.
Pada teks (3), terlihat jelas bahwa teks tersebut dibuat dari pihak terlibat, sehingga yang sudut pandang yang dibangun adalah sudut pandang orang pertama, terlihat dari kata-kata menceraikan aku. Karena dibangun oleh pihak yang terlibat, dalam hal ini istri yang diceraikan, maka ia tahu persis apa yang dirasakannya, namun kata laki-laki itu bukan dianggap ia tidak mempunyai informasi lebih tentang lelaki yang diceraikannya melainkan ia pasti ada faktor internal yang mempengaruhinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar