Corat-coret

Selasa, 23 September 2014

Amora 1



22 tahun usiaku, tepat tanggal 21 September tahun ini. Usia dewasa kalau orang bilang. Ya, lengkap rasanya diusiaku kini. Berada diantara orang-orang yang penuh dengan cinta, kedua orang tuaku, adik, kakak yang menyayangiku. Ditambah lagi kini aku telah menjadi seorang pengajar di beberapa sekolah. Sudah punya banyak anak, meskipun belum menikah. Hehe. Sebenarnya, cerita yang kubuat ini bukan sekadar untuk diketahui banyak orang, aku ingin berbagi pengalaman bersama orang yang paling membuat kesan dalam hidupku belakangan ini. Mungkin saja ada manfaat yang dapat diambil dari kisahku ini
Sebut saja ia Amora. Seorang laki-laki yang usianya satu tahun di atasku. Kami bertemu sepuluh bulan lalu, di sebuah acara pelatihan public speaking. Dua hari kami mengikuti pelatihan di sana. Hari pertama ketika sedang istirahat, ia menyapaku, dan singkat ia menceritakan tentang dirinya, kami kuliah dikampus yang berbeda. Satu yang kuingat setelah perbincangan awal kami, ia anak Bima NTB. Petemuan pertama, tak ada hal yang begitu menarik perhatianku.
Hari kedua, ketika sedang istirahat makan siang dia meminta nomor HPku. Ia bilang, mungkin kalau kampusnya mengadakan acara ia bisa mengundangku. Tapi tidak disangka, dari sana awal kedekatan kami hingga sekarang. Mulai dari sapa-menyapa, sekadar tanya kabar, hingga sekarang kami telah memiliki panggilan sayang masing-masing. Kedekatan kami juga bertahap, berawal dari sekadar kenalan, menjadi teman, sahabat, sekarang ia menjadi bagian yang tak dapat lepas dari perjalanan hidupku, seorang yang sangat berarti buatku. Semua terjadi seperti mimpi singkat, dan ketika terbangun dari mimpi, aku benar-benar bangun dalam keadaan sangat bahagia, ternyata mimpi ini nyata. Tuhan menghadirkan ia untukku, dan semoga saja menjadi yang terakhir menjadi pendamping hidupku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar