Aku
hanyalah titik. Memulai dari ketiadaan. Dan diam adalah kesunyian. Aku
tahu, sebuah takdir tlah tertulis dengan ribuan titik. Kala semua
memperjuangkannya, aku hanya diam menunggu akhir. Akhir dari sebuah
titik. Menangis bukanlah jawaban, diam juga bukan solusi.
Aku
hanyalah bentuk tanpa sebuah definisi. Dan tugasku hanya menyusun tiap
bait puisi yang tertulis. Aku hanyalah ketidaksengajaan. Terbentuk dari
sebuah keteledoran. Atau bisa juga kau sebut aku dengan sebutan
'Noktah'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar